Tips Membuat Cerpen
![]() |
| Sumber gambar? Pinterest |
- Tema apa yang akan dibahas. Misalnya cerpenmu bertema persahabatan. Maka, buatlah alur yang sesuai dengan tema.
- Plot/alur. Alur ada 3 jenis, yaitu: progresif, regresif, dan campuran (alur maju-mundur-maju).
A. Progresif, yaitu alur yang sesuai dengan urutan waktu. Singkatnya, menceritakan dari awal hingga akhir cerita.
Contohnya: Nina lahir di Jakarta pada tahun sekian. Dua minggu kemudian, ia tinggal di Tulungagung bersama keluarganya sampai sekarang. Di usianya yang ke enam, ia bertemu dengan teman-teman barunya.
B. Regresif, yaitu alur berkebalikan dengan progresif. Dimana menceritakan masa lalu seorang tokoh yang saling berhubungan dengan peristiwa masa sekarang, dan sebaliknya.
Contohnya: "Tio, kau ingat? Siapa yang membuat bebek-bebek itu mengejar kita?"
Pio ingat, dulu ia dan teman-temannya pernah dikejar-kejar kawanan angsa saat berangkat sekolah karena ulah Tio. Berlumur keringat sudah mereka, tetapi tak menyerah berlari hingga gerbang sekolah sambil tertawa.
C. Campuran, yaitu alur yang banyak flashbacknya. Dari keterangan di atas, sepertinya tidak usah dibahas lagi ya, haha.
- Penokohan, seperti watak, ciri-cirinya.
Contoh: Nisa hidungnya mancung, bulu matanya agak lentik, wajahnya seperti keturunan Timur Tengah. Namun sayang, wataknya pemarah dan menutup diri sehingga sulit didekati.
- Membuat, menyeleksi kata kunci tiap kalimatnya, dan kembangkan.
Contoh menggunakan kata kunci: baik, kritik, terbantu, salah penyampaian, marah, dijauhi.
Noni itu sebenarnya baik, ia sering mengkritik dan mengarahkan kinerja orang lain. Aku sangat terbantu dengan kehadirannya di sini. Pada suatu hari, ia menyampaikan pendapat pada teman kami yang kemudian kutahu bahwa Noni kurang menyukai dia. Tapi sayangnya, ia salah menyampaikan, bahasanya cenderung kasar dan terlalu tegas. Teman kami marah padanya. Lalu entah mengapa, beberapa minggu kemudian, Noni dijauhi hampir seluruh teman-temannya.
- Amanat/pesan yang disampaikan, baik tergambar dalam cerita, maupun diberikan langsung. Jika tidak ada amanat, maka pembaca tidak tahu manfaat apa yang diberikan.
2. Bila capek/jenuh, sebaiknya berhenti dulu beberapa saat. Kamu dapat melakukan hal apapun pada saat istirahat. Sesudah capek itu hilang, barulah kembali menulis. Tapi, tergantung dengan tipemu seperti apa. Ada penulis yang tidak bisa istirahat langsung menulis, sehingga terus menulis, bahkan mencabut atau mematikan akses dunia luar; ada yang istirahat beberapa hari setelah menulis, kemudian mulai menulis lagi.

Komentar
Posting Komentar
Test.